Previous chapter:
Chapter 82: – Jejak yang Hilang
Next chapter:
Chapter 84: – Kebenaran yang Terkubur
PREVIEW
... nya mengucapkan nama itu perlahan, tetapi tidak ada ingatan yang muncul. Hanya perasaan kosong yang mengiris dadanya seperti pisau. Ia menoleh ke arah Penjaga Ingatan, berharap mendapat jawaban.
"Apa yang terjadi padanya?" suara Kaelen bergetar.
Penjaga Ingatan menatapnya dalam-dalam, lalu berjalan lebih dalam ke gua. "Kau ingin tahu kebenarannya? Maka kau harus melihatnya sendiri."
Kaelen mengikuti pria itu, langkahnya berat oleh ketidakpastian. Mereka melewati lorong se ...
YOU MAY ALSO LIKE