Previous chapter:
Chapter 8: – Jejak di Malam Kelam
Next chapter:
Chapter 10: – Senyap di Bawah Cahaya
PREVIEW
... ingin menusuk, namun yang lebih mengusik pikirannya adalah pembicaraan Serina dan Varrok tadi malam. Ia tahu, di antara mereka, kepercayaan masih rapuh.
"Kita berangkat saat matahari mulai meninggi," suara Serina membuyarkan lamunannya. Ia sudah bersiap dengan busur di punggung dan belati di pinggang.
"Utara?" tanya Kaelen.
Serina mengangguk. "Tujuan kita desa Rothern. Aku dengar dua penyintas mungkin ada di sana. Tapi itu dekat benteng Cahaya. Kita harus hati-hati."
...YOU MAY ALSO LIKE