Previous chapter:
Chapter 85: – Bayangan di Ambang Kematian
Next chapter:
Chapter 87: – Bayangan Masa Lalu
PREVIEW
... ya dalam kegelapan yang pekat. Kaelen tersentak ke belakang, tubuhnya terasa seakan jatuh ke dalam kehampaan yang tak berujung. Ia mencoba meraih pedangnya, tetapi gravitasi tak lagi terasa nyata. Hanya suara Serina yang tersisa, bergaung dalam benaknya.
"Cukup."
Tiba-tiba, ia merasakan pijakan di bawah kakinya. Pandangannya kembali, dan ia menemukan dirinya berdiri di tempat yang berbeda. Tidak lagi di hamparan tanah kosong, tetapi di padang rumput yang familiar. Langit di atasn ...
YOU MAY ALSO LIKE